Senin, 21 Maret 2016

SPHEROMETER




Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur kelengkungan suatu lensa.






Spherometer adalah salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki yakni 3 buah kaki tetap dan satu buah kaki yang dapat bergerak naik dan turun yang terletak ditengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap jika ditarik garis akan membentuk segitiga sama sisi.

Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.  Ketelitian Spherometer adalah 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Untuk mendapatkan rumus jari – jari kelengkungan kaca, dapat diperoleh dengan cara menjabarkan rumus phytagoras yang diganti lambangnya.










Keterangan :
R = jari jari kelengkungan benda yang diukur
h = jarak pergeseran kaki tengah dari bidang yang sama dengan kaki yang lainnya
S = jarak aki kai pinggir yang tidak dapat bergerak sesamanya

Skala utama pada spherometer berupa skala tegak yang terdiri dari 10 skala keatas dan 10 skala ke bawah dengan angka nol di tengah tengah, sehingga alat ini hanya mampu mengukur panjang sampai 10 mm. Nst skala utama alat ini adalah1 mm sehingga tanpa mempethatikan nonius nst adalah 1 mm. Alat ini mempunyai nonius berupa skala datar yang terdiri dari 50 skala (untuk sekali putaran) yang sama dengan jarak 1 bagian skala tegak. Sehingga nilai 1 bagian skala nonius adalah 1/50 mm = 0,02. Nilai 0,02 mm merupakan nst nonius spherometer atau tingkat ketelitian spherometer.

Hasil pengukuran dengan spherometer (h) diperoleh dari (angkapenunjukkan skala utama ×1 mm ) + (angka penunjukan skala nonius × 0,01 mm). Setelah h diukur dengan spherometer, kemudian diukur jarak antar sesama kaki tegak yang tidak dapat bergerak (S) dengan mistar. Selanjutnya jari jari kelengkungan dapat dihitung menggunakan rumus diatas.


1 komentar: