Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk
mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik
Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali
oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk
mengukur kelengkungan suatu lensa.
Spherometer adalah salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki
yakni 3 buah kaki tetap dan satu buah kaki yang dapat bergerak naik dan turun
yang terletak ditengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap jika ditarik
garis akan membentuk segitiga sama sisi.
Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar,
jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketelitian Spherometer adalah 0,001
mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan
suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Untuk mendapatkan rumus jari – jari kelengkungan kaca, dapat diperoleh
dengan cara menjabarkan rumus phytagoras yang diganti lambangnya.
Keterangan :
R = jari jari kelengkungan benda yang diukur
h = jarak pergeseran kaki tengah dari bidang yang sama dengan kaki yang
lainnya
S = jarak aki kai pinggir yang tidak dapat bergerak sesamanya
Skala utama pada spherometer berupa skala tegak yang terdiri dari 10 skala
keatas dan 10 skala ke bawah dengan angka nol di tengah tengah, sehingga alat
ini hanya mampu mengukur panjang sampai 10 mm. Nst skala utama alat ini adalah1
mm sehingga tanpa mempethatikan nonius nst adalah 1 mm. Alat ini mempunyai
nonius berupa skala datar yang terdiri dari 50 skala (untuk sekali putaran)
yang sama dengan jarak 1 bagian skala tegak. Sehingga nilai 1 bagian skala
nonius adalah 1/50 mm = 0,02. Nilai 0,02 mm merupakan nst nonius spherometer
atau tingkat ketelitian spherometer.
Hasil pengukuran dengan spherometer (h) diperoleh dari (angkapenunjukkan
skala utama ×1 mm ) + (angka penunjukan skala nonius × 0,01 mm). Setelah h
diukur dengan spherometer, kemudian diukur jarak antar sesama kaki tegak yang
tidak dapat bergerak (S) dengan mistar. Selanjutnya jari jari kelengkungan dapat
dihitung menggunakan rumus diatas.
Bagus..... Tingkatkan👍
BalasHapus